Tanggal
19 Mei 2012, Kim Yoona perempuan berambut hitam panjang diikat seperti ekor
kuda,beralis tipis,bermata bulat ala korea dan bertubuh pendek adalah seorang
pelajar yang akan masuk SMA yang notabene penggemar boyband di negerinya
sendiri atau bisa dibilang K-popers (Korean Pop) berasal dari desa yang berada
di provinsi Gangwon yang hanya terdiri dari 72 kepala keluarga, dia berasal
dari desa yang menjadi pariwisata karena di cap sebagai desa paling indah
di negerinya dengan
pantai yang biru mengkilap. Dia dilahirkan dari keluarga nelayan, dari kecil dia tinggal di
sebuah rumah sederhana ala korea,dia hanya mengenal ayahnya yakni Kim Hyun So dan
pantai biru mengkilap,”Ayah..!!!”suara Yoona dari tepi pantai dengan keras
memanggil sang ayah yang sedang membereskan ikan-ikan hasil tangkapannya.”Hai
Yoona kemarilah…!!”ujar sang ayah kepada Yoona sambil melambaikan tangan
kanannya dan tersenyum.”Baiklah ayah…!!!”Berlari dengan semangat dan
senang melihat ayahnya hari ini dapat ikan yang banyak. Yoona sudah tidak bisa melihat sang ibu karena sudah meningggal tenggelam disaat ada hujan badai besar di pantai
tersebut 6 tahun yang lalu. Yoona pun sampai di perahu sang ayah dan sesaat hanya bisa terdiam
melihat ke atas awan sambil tersenyum “Omma (di korea berarti ibu) ayah dapat
ikan banyak hari ini”. Sesampainya di rumah dia
sesaat memandang satu-satunya foto yang ada di atas meja sebelah TV, yang ternyata
itu adalah foto sang ibu bersama ayah sedang menggendong dirinya
saat berusia 6 tahun di sekitar taman bunga. Kini usianya sudah cukup umur untuk masuk SMA yakni 16 tahun, sang
ayah yang tidak mau anaknya bernasib sama dengannya yang hanya menjadi seorang
nelayan, pada tahun ini berniat untuk menyuruh Yoona untuk bersekolah ke SMA
di Seoul, “Yoona kemari nak..” ujar sang ayah yang
sedang duduk di teras rumahnya,”Pergilah ke Seoul sekarang juga sebelum gelap
malam menyelimuti” ,dengan wajah sedihnya Yoona pun bertanya “Kenapa Ayah ? Kenapa aku
harus pergi ke Seoul ?”, tanpa menjawab pertanyaan Yoona sang ayah hanya
menulis sebuah alamat “Ini nak alamat saudara kita yang tinggal di
Seoul,bergegas sekarang juga sana !” dengan nada yang tinggi.Karena pada saat itu sang ayah berpikir anak-anak tetangganya banyak yang sekolah di Seoul, dan berhasil
meraih kesuksesan di
bidangnya masing-masing, apa boleh buat sang anak pun harus berhasil seperti
anak-anak tetangganya.Pada hari itu juga Yoona pun menuruti perkataan sang ayah
dan segera pergi menuju kota Seoul.Tibalah Yoona di rumah sang saudara,rumah
tersebut bisa dibilang seperti apartemen elite yang menjulang tinggi
dibandingkan dibilang sebuah rumah, lokasinya sendiri berada di pinggir sebuah
taman kota,Yoona yang saat itu baru sampai langsung di sambut hangat oleh
keluarga Kim,”Annyeong (selamat datang)…..”Semuanya menyapa Yoona “Kamsahamnida (terimakasih)”
ujar Yoona dengan malu, kebetulan keluarga Kim ini memiliki anak yang bernama
Kim Nana. Nana pun langsung akrab dan mengajaknya untuk berkeliling kota besok,
sebelum mengikuti ujian tes masuk sekolah HANNYOUNG HIGH SCHOOL yang merupakan
sekolah Nana pada saat ini. Nana menceritakan seorang teman yang baik pada Yoona yakni Heo
Dongho, “Yoona kamu harus mengenal Dongho, dia itu baik orangnya, sekelas
denganku yakni jurusan Art, dia paling jago menggambar dan cepet akrab dengan
orang” sambil semangat menceritakannya kepada Yoona. “Baiklah aku akan
mengenalnya Unni (kakak perempuan)” dengan penuh semangat. Sepanjang malam
mereka bercerita. Pada saat pagi hari ”Appa,Omma,Yoona..!!!
aku mau keluar ada acara dengan teman sekelasku,nanti sore pukul 15.30 kita
bertemu di taman kota ya Yoona…” dengan teriakan yang begitu keras. Akhirnya
pukul 15.25 pun tiba, Yoona segera berangkat dan pamit “Om,Tante aku pergi ke
taman kota dulu ya….” Dengan menundukkan badan ,”Ya silakan, hati-hati di jalan
“ ujar mereka berdua. Yoona pergi dengan baju putih memakai sweater merah muda
yang terbuka, rok bergelombang merah muda yang tingginya
selutut, tas hijau menyelendang yang terbuat dari kain rajutan dengan gantungan
boneka khas korea, dengan nama hikka, dan gelang putih yang terbuat dari tali
sepatu yang ditengahnya terdapat kerang berwarna ungu buatan sang
ayah, dia hanya berjalan-jalan di taman kota seorang diri, dia pun
berjalan mondar-mandir sambil komat-kamit “ Duh mana ya, Unni kok belum datang
sih, kan sudah janjian kita bertemu di taman kota jam 15.30 !!” Dengan
kesalnya sampe-sampe kaleng minuman kosong yang ada di depannya ditendang dengan radius jarak 1m, yang parahnya
lagi kaleng itu sampe terkena kepala cowok yang tingginya 180cm, dengan style
baju sweater coklat muda,celana jeans biru muda dan rambut coklat tua berponi,
juga dengan kacamata kucing (kacamata besar) berwarna hitam menghiasi wajahnya.
Yoona pun menghampirinya setelah laki-laki itu berbalik badan. “Aduh-aduh…maaf
oppa (kakak laki-laki) !!aku…” belum sempat bilang nggak sengaja,
laki-laki tersenyum manis kepada Yoona “Nggak apa-apa kok” ujar laki-laki itu sambil
kesakitan dan tersenyum. Yoona malah merasa heran dan melihat wajahnya dengan
tengadah ke atas saking tingginya. “kamu kenapa ? ada yang aneh dengan wajahku
?” laki-laki itu berkata tepat di depan wajah Yoona. Yoona pun celingukan gak
karuan,” Ekh…gak kok”,”lantas kenapa kamu kok memasang muka heran setelah
ucapanku tadi ?” ujarnya penasaran dengan wajah masih di depan muka Yoona,
karena saking lamanya mereka bertatap muka, wajah Yoona pun memerah dan
langsung memudarkan semuanya dengan Yoona berbicara“nnggg…begini oppa, kenapa
oppa gak marah setelah tadi aku gak sengaja menendang botol kaleng itu sampe ke
kepala oppa! kalau aku yang ngalamin itu sih bakalan marah”dengan tegasnya
Yoona berbicara.”Begini ya, kalau kejadian tadi sih aku tentu tahu kalau itu
tidak sengaja,karena mana ada sih yang mau menendang kaleng ke kepala aku yang
keren ini”si oppa sambil mengelus-ngelus dagunya yang tajam dan dengan mata
melihat ke langit dengan pedenya.”hmmm….” Yoona pun terkesima dengan ucapan
oppa tadi dan melihatnya dari atas sampai bawah dengan memperhatikan style bajunya.”oppa kamu ini
bukannya artis boyband ya ?” Yoona dengan pedenya di tambah penasarannya. “Apa
? hahaha….” oppa itu malah tertawa sambil pegang perutnya. Dengan muka Yoona
yang penasaran dan oppa itu tertawa terbahak-bahak akhirnya Nana pun memanggil
Yoona dari kejauhan.”Yoona..!!!”.”Akh iya aku lupa” sambil pegang kepalanya dan
pergi langsung menghampiri Nana. Oppa itu pun terheran dengan nyeloteh sendiri
“Lho kok belum juga kenalan sudah main pergi saja” dengan wajah kecewa sambil
melihat Yoona dari belakang yang sedang berlari menghampiri Nana. Dan tanpa
sengaja gantungan yang ada di tas Yoona pun terjatuh, karena dia tidak menyadarinya langsung oppa pungut dech,
dan coba mengembalikannya “Hei…kamu gantungan tasmu jatuh nihh !!!” dengan
kerasnya, saking terburu-burunya Yoona menghampiri Nana, Yoona pun tak
menoleh ke belakang dan malah mengacuhkan si oppa itu. Akhirnya yang bisa
dilakukan oppa itu hanya memungutnya dan membaca tulisan yang ada di gantungan
tersebut”hik..hikka !” jadi gagap dech karena tulisan hikkanya saking kecilnya,”Ok
kalau kita bertemu lagi, aku akan memanggilmu hikka” sambil menatap gantungan
itu penuh makna dan tersenyum tipis. Disaat berjalan menjauhi taman Yoona
bertanya “Nana itu siapa yang ada disampingmu ?” berbisik ke telinga Nana yang
ada di sebelahnya,”Hai Yoona mianhae (maafkan aku) dari tadi belum kenalan ya ?
Namaku Heo Dongho” berjalan tepat di depan Yoona otomatis jadi kayak berjalan
mundur gitu dech,”Akh iya ini Yoona Dongho yang aku ceritakan semalam…gimana
orangnya ?” Yoona menunjukkan wajah malu dan berkata “Iya Keren Unni (kakak
perempuan)”,”Tentu donk aku kan orang terkeren di kelas Art siapa pun tahu
itu…heee” Dengan bangga menyebut dirinya. Setelah mereka sampai di tempat
tujuan yakni perpustakaan nasional korea selatan, akhirnya Nana menyadari bahwa
ada sesuatu yang aneh dengan tas Yoona ini sambil meraba-raba “Yoona kok ada
yang menjanggal di hatiku dari tadi ya, saat aku merhatin tas hijau kamu itu
??” Dengan masih di depan pintu gerbang perpustakaan Yoona pun kaget setengah
mati bahwa gantungannya hilang ”OMG…!!! Andwae (Tidak)…!!! gantungan hikka ku hilangUnni, harus bagaimana
ini ?” merengek nangis tak karuan sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri,
Dongho teman Yoona yang berdiri di sebelahnya langsung meredakannya
“Yoona..!!!”dengan kerasnya sambil memegang tangan Yoona supaya tidak
mengacak-ngacak rambutnya dan lebih berantakan lagi, membuat Yoona terdiam dan
menatapnya dengan masih berlinangan air mata “Oppa … apa yang harus aku lakukan
?” menangis di depan Dongho. Dongho pun memegang kepala Yoona dengan kedua
tangannya “Kamu gak usah cemas gitu donk, sekarang kan sudah mau malam, pasti
gak akan kelihatan kalau sekarang kita mencarinya, besok saja kita bertiga
kembali lagi ke taman itu, kebetulan besok kan hari minggu jadi kita bisa
mencarinya sebelum tes ujian masuk sekolah hari senin”ujar Dongho yang sambil
merapikan rambut dan menghapus air mata Yoona dengan kedua jempolnya. Nana pun
setuju dengan pendapat Dongho “Betul Dongho lagian kita datangnya tadi
terlambat, jadi kesorean dech datang ke perpustakaannya.Mereka pun baru masuk
ke perpustakaan. Perpustakaan yang besar seperti stadion sepakbola dengan 1
gedung utama dan 2 paviliun, gedung utamanya sendiri terdiri dari 8 lantai dan
1 lantai ruang bawah tanah, gedung paviliunnya digunakan sebagai Institut
Pelatihan Pustakawan.”Unni,Oppa aku baru kali ini memasuki perpustakaan tapi
seperti masuk ke stadion” dengan mulut terbuka tak henti-hentinya memuji
perpustakaan ini,”haaa….” Nana dan Dongho tertawa senang.”Yoona…perpustakaan
ini nasional Negara Korea Selatan yang terdiri dari 6,5 juta dokumen termasuk
260rb naskah dan peta kuno” Nana menjelaskan ditimpali dengan Dongho “Dan lagi
3171 dokumen dari 867 volume merupakan terbitan sebelum abad 17”,”Waw hebat
banget, aku gak nyangka” Yoona bergantian melihat Nana dan Dongho.”Dongho
gomawo(terimakasih) sudah menenangkan Yoona, dia jadi tidak ingat lagi tentang
gantungannya” Nana berbisik kepada Dongho,”Iya sama-sama, kayaknya dia orang yang
mudah dinasehati,dan mudah melupakan kejadian yang sudah terjadi dengan
cepat”Dongho balas berbisik.”Unni,Oppa…!!! Kalian cepat kesini donk banyak yang
ingin aku tanyakan” ujar Yoona yang sudah jauh di depan mereka.”Baiklah…”jawab
mereka serempak. “Ternyata Yoona yang kelihatan anggun dengan sweater merah
muda dan rok bergelombang setinggi lutut itu, adalah orang yang akan menangis
dan mengacak-ngacak rambutnya ketika ada sesuatu hal yang hilang darinya,dan
mudah melupakan sesuatu yang sudah terjadi dengan cepatnya alias bisa di bilang
pikun dikit dech orangnya.
Bagaimana kelanjutan tentang oppa misterius dan gantungan hikka Yoona ?? kita lihat di lain waktu ya.... artinya bersambung, heee
Bagaimana kelanjutan tentang oppa misterius dan gantungan hikka Yoona ?? kita lihat di lain waktu ya.... artinya bersambung, heee